DIRGAHAYU INDONESIA-KU YANG KE- 75
IPM sudah berkembang pesat di SMP/MTs , SMA / MA, SMK , maupun di Universitas Islam ( Swasta ) dimanapun. Salah satunya adalah di Mts Al – Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung ini. Alhamdulillah selama pandemi covid-19 ini , PR IPM MTs Almatera ini tetap menjalankan amanah yang telah diberikan kepada mereka. Kurang lebih 6 bulan PR IPM MTs Almatera melakukan tugas tugasnya secara daring. Salah satu tugas mereka adalah mengisi waktu luang atau mengisi hari libur umat islam dengan kegiatan yang bermanfaat.
Pada Senin, 17 Agustus 2020 , PR IPM MTs Al – Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung menyelenggarakan acara untuk ikut berpartisipasi dalam peringatan Dirgahayu RI yang ke -75. Pelaksanaan acara ini sedikit berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Acara ini dilaksanakan secara jauh ( daring ) dirumah masing – masing karena adanya pandemic covid- 19.Acara ini diikuti seluruh santriwati kelas 8 dan kelas 9 dengan mengupload twibon ke social media pribadi. Acara ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan membagikan linktwibon yang telah dirancang oleh panitia. Santriwati diberi waktu sapai dengan pukul 23.59 WIB untk menguplad twibon tersebut. Namun sebelum pukul 23.59 WIB seluruh santriwati hamper sudah mengupload twibon ke social media masing – masing.Hal ini menunjukkan bahwa antusias yang sangat tinggi dari santriwati dalam merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
“ Hari ini kita menghargai orang – orang yang menjadikan kemerdekaan kita menjadi hal yang sangat mungkin, kebebasan sulit didapat, tetapi kita diberkati untuk memilikinya. Mari kita hargai semua yang kita miliki dan rayakan keajaiban besar kebebasan.Kemerdekaan bukan untuk DINIKMATI melainkan untuk DIPERJUANGKAN kembali.”
MIMPI YANG TEREALISASI
Lima tahun yang lalu tepatnya di bulan Agustus, tiga santri Al – Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Jambore Nasional Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di Maros Sulawesi Selatan. Dari ketiga santri tersebut , salah satu diantara mereka masih megabdikan dirinya untuk MTs Al – Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung dalam memajukan Hizbu Wathan baik putra maupun putri. Siapakah Namanya ? Ahmad Mahyudin Adzha, salah satu santriwan yang kemudian menjadi ustadz pemandu HW di Mts Al – Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung sampai saat ini.
Banyak pengalaman dan pelajaran yang kita dapatkan dari acara Jambore Nasional Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan. Disana tidak ada persaingan melainkan kekeluargaan dan persahabatan. Sebelum acara dimulai , kita mengikuti Pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke -47 di Makassar yang dihadiri oleh bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Jambore diadakan selama 5 hari , dan 5 hari tersebut sangatlah kurang bagi kami.
Nah, di Mts Al – Mu’min inilah ,kami diberi kesempatan untuk mengembangkan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan secara luas baik putra maupun putri yang dipandu langsung oleh para ahlinya , salah satunya yaitu Ahmad Mahyudi Adzha. “ Jamnas ini adalah cita – cita saya ketika masih di bangku MI,dan Alhamdulillah Allah swt merealisasikan cita – cita saya tersebut. Berkat Mts Al – Mu’min dan berkat bimbingan , latihan yang diberikan oleh Mts Al – Mu’min kepada saya. Terimakasih MTs A l – Mu’min teriakasih Pontren AlmaterA. Terakhir, teruslah bedo’a dan berusaha untuk merealisasikan mimpi – mimpimu. Santri Tsamuha Berfikir, Bertindak , dan Berdo’a. Salam HW Salam Fastabiqul Khoirot.”
RELA BERKORBAN
Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah atau disingkat Tapak Suci, adalah sebuah aliran, perguruan dan organisasi pencak silat yang merupakan anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia ( IPSI ). Di Pondok Pesantren Al – Mu’min Mummadiyah Tembarak Temanggung, Tapak Suci sudah dikenalkan kepada santri – santrinya sejak lama. Banyak santri – santri ALMATERA yang meraih kejuaraan higga tingkat propinsi.
Salah satunya adalah santri dari MTs Al – Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung yang rela berkorban dan berjuang untuk seni beladiri tapak suci. Namanya Faradia Gupta Manjari. Sebelum masuk ke MTs Almu’min , dia sangat aktiv di seni beladiri Wushu. Wushu adalah seni beladiri yang memakai metode tendangan, lemparan , jepitan, pukulan dan menentukan fungsi dari seluruh bagian tubuh dalam berlatih. Tapak suci dan wushu sama sama seni beladiri, hanya saja kalau wushu itu berasal dari Negara China yang dikembangkan di Indonesia, sedangkan Tapak suci adalah organisasi yang dikembangkan langsung oleh Muhammadiyah.
“ Masa depan saya, saya yang menentukan, saya butuh tiang agama yang kuat untuk bekal saya nanti kedepannya, bukan hanya prestasi saja untuk saya kejar, tetapi agama juga lebih penting. Kalau memang Allah mengizinkan saya untuk berprestasi kembali di wushu, insyaallah suatu saat nanti saya bisa melanjutkan kembali di lain waktu. Siapasih yang rela meletakkan atribut wushu dan prestasi yang selama ini saya impikan dan saya bisa mendapatkannya , dan saya yakin memilih untuk melanjutkan seni beladiri di pondok. Berat rasanya untuk melepaskan ini, tetapi saya yakin ini semua demi orang tua saya dan kebaikan saya. Semoga dengan pilihan saya ini , saya bisa membanggakan ayah dan bunda.” Begitulah pengorbanan Faradia Gupta untuk melepaskan atribut wushunya dan berjuang di Tapak Suci.
Tembarak, 15 November 2020
Umi Hasan Putri Lestari