Oleh : Melva Reswa Ananta dan Najja Kharisma I.
IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) berdiri pada tanggal 18 Juli 1961 Masehi dengan Ketua Umum pertama yakni Herman Helmi Farid Ma’ruf. Akhirnya, IPM menjadi salah satu ortom Muhammadiyah yang bergerak di bidang dakwah dan kaderisasi di kalangan pelajar Muhammadiyah.
Berdirinya IPM tidak lepas dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar sekaligus sebagai konsekuensi dari banyak sekolah yang merupakan AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) untuk membina dan mendidik kader.
Sebagai tangan kanan dari madrasah, IPM berperan penting dalam berbagai kegiatan yaumiyah. Sebagai contoh, pembiasaan pagi seperti sholat dhuha, muraja’ah, mufrodat pagi, mukhawaroh, baca hening, kultum, dan adiwiyata.
Selain berperan dalam kegiatan yaumiyah, IPM juga mengontrol ketertiban santriwati, seperti mengabsen telat, mengecek kelengkapan seragam dan banyak lagi. Setiap bulannya, IPM juga mengadakan acara yang biasanya dibantu oleh organisasi lainnya seperti HW dan TS yang tak kalah penting perannya.
Dalam kegiatan di lingkungan MTs Al-Mu’min sebelum acara setiap tanggal dimulai, diadakan language day “Hari Bahasa” yang dipandu oleh asatidz/asatidzah. Dalam language day ini, santri dituntut untuk menggunakan Bahasa Arab dan Inggris. Agar nantinya para santri dapat lancar menggunakan Bahasa Arab dan Inggris.
Berbagai kegiatan ini dilakukan untuk membantu asatidz/asatidzah dan guna merealisasikan program kerja dari setiap bidang IPM. Peran IPM sebagai pelopor, pelangsung, penyempurna amanah, juga memiliki berbagai manfaat, yaitu melatih untuk berbicara di depan umum, memiliki pola pikir yang berbeda, atau selangkah lebih maju, dan melatih diri untuk berorganisasi.
Demikian sekilas peran IPM di MTs Al-Mu’min. Semoga bermanfaat.
Nun wal qolami wama yasturun.
IPM? Saya pikir, saya rasa, saya bisa.
IPM? Jaya.
Al-Mu’min? Luar biasa!